Friday, March 7, 2014

Penyakt RA [Rheumatoid Arthritis]

Arthritis adalah istilah umum yang berarti peradangan pada sendi. Radang sendi ditandai dengan kemerahan, rasa hangat, bengkak, dan nyeri di dalam sendi.

Rheumatoid arthritis adalah jenis peradangan sendi kronis yang biasanya terjadi pada sendi di kedua sisi tubuh, seperti tangan, pergelangan tangan, atau lutut. Kesimetrian ini membantu membedakan rheumatoid arthritis dari jenis arthritis yang lain.

Selain mempengaruhi sendi, rheumatoid arthritis sesekali dapat mempengaruhi kulit, mata, paru-paru, jantung, darah, atau saraf.

Apakah Gejala Rheumatoid Arthritis?

Gejala-gejala dari rheumatoid arthritis meliputi:

    Nyeri sendi dan bengkak
    Kekakuan, terutama di pagi hari atau setelah duduk untuk waktu yang lama
    Kelelahan

Rheumatoid arthritis ini berbeda-beda pengaruhnya pada masing-masing orang. Pada beberapa orang, gejala sendi berkembang secara bertahap selama beberapa tahun. Sedangkan pada beberapa yang lain, rheumatoid arthritis dapat berkembang dengan cepat. serta ada juga yang mungkin memiliki rheumatoid arthritis untuk jangka waktu tertentu dan kemudian memasuki masa remisi.

Siapa yang Dapat Terkena Rheumatoid Arthritis?

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi sekitar 1% populasi di Amerika Serikat. Penyakit ini dua sampai tiga kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Namun pada pria yang terkena penyakit ini, cenderung pengaruhnya lebih parah. Rheumatoid arthritis biasanya terjadi pada usia pertengahan, namun anak-anak dan orang tua juga dapat terkena rheumatoid arthritis.

Apa Penyebab Rheumatoid Arthritis?

Penyebab pasti dari rheumatoid arthritis, belum diketahui pasti, tetapi diduga penyakit ini disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan hormonal. Pada rheumatoid arthritis, ada suatu hal yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sendi dan kadang-kadang organ lainnya. Beberapa teori menyarankan bahwa ada virus atau bakteri yang mungkin mengubah sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan sistem kekebalan tersebut menyerang sendi. Teori lain menyarankan bahwa merokok dapat menyebabkan terkena rheumatoid arthritis.

Penelitian belum sepenuhnya menentukan secara pasti apa peran genetika bermain dalam rheumatoid arthritis. Namun, beberapa orang tampaknya memiliki faktor genetik atau turunan yang meningkatkan kemungkinan mereka terkena rheumatoid arthritis.

Bagaimana Rheumatoid Arthritis Mempengaruhi Tubuh Kita?

Setelah sistem kekebalan tubuh dipicu, sel-sel kekebalan bermigrasi dari darah ke dalam sendi dan sendi-lapisan jaringan, disebut sinovium. Di tempat tersebut, sel-sel kekebalan tubuh menghasilkan zat inflamasi yang menyebabkan iritasi, mengikis tulang rawan (bahan bantalan pada bagian akhir tulang), serta pembengkakan dan peradangan pada lapisan sendi. Seiring tulang rawan terkikis, ruang antara tulang-tulang menyempit. Jika kondisi tersebut memburuk, maka tulang bisa bergesekan satu dengan yang lain.

Radang lapisan sendi menimbulkan cairan berlebih terhadap sendi. Seiring lapisan mengembang, maka hal ini mungkin mengikis tulang yang berdekatan, sehingga mengakibatkan kerusakan pengikat antara tulang.

Semua hal diatas menyebabkan sendi menjadi sangat sakit, bengkak, dan terasa hangat saat disentuh.

Bagaimana Rheumatoid Arthritis Didiagnosis?

Diagnosis rheumatoid arthritis didasarkan pada kombinasi bernacam faktor, termasuk diantaranya:

    Lokasi dan kesimetrian nyeri sendi yang spesifik, terutama sendi tangan
    Adanya kekakuan sendi di pagi hari
    Adanya benjolan dan nodul di bawah kulit (nodul rheumatoid)
    Hasil tes x-ray yang menunjukkan adanya rheumatoid arthritis
    Hasil faktor rheumatoid positif dari tes darah yang dilakukan serta tes darah lainnya

Kebanyakan orang yang terkena rheumatoid arthritis memiliki antibodi faktor rheumatoid (RF) dalam darah mereka.  Namun terkadang ada orang yang tidak memiliki antibodi ini dan terkena rheumatoid arthritis karena ada penyakit lain yang bisa menyebabkan faktor rheumatoid untuk diproduksi dalam darah. Oleh karena itu, diagnosis rheumatoid arthritis didasarkan dari kombinasi kelainan sendi serta hasil tes darah.

Tes darah yang baru dan lebih spesifik untuk rheumatoid arthritis adalah tes antibodi citrulline cyclic, juga disebut anti-CCP. Kehadiran antibodi anti-CCP ini menunjukkan kecenderungan bentuk rheumatoid arthritis yang lebih agresif.

Orang-orang dengan rheumatoid arthritis mungkin mempunyai anemia ringan. Tes darah juga dapat mengungkapkan tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) atau peningkatan tingkat protein C-reactive (CRP), yang merupakan penanda adanya peradangan.

Beberapa orang dengan rheumatoid arthritis juga mungkin memiliki hasil positif pada tes antibodi antinuclear (ANA), yang menunjukkan adanya gangguan autoimun, apakah gangguan tersebut rheumatoid arthritis atau penyakit autoimun yang lain.

Bagaimana Mengobati Rheumatoid Arthritis?

Ada bermacam cara untuk mengobati rheumatoid arthritis. Pengobatan termasuk obat-obatan, istirahat dan olahraga, serta tindakan operasi untuk memperbaiki kerusakan pada sendi.

Jenis pengobatan yang digunakan tentunya tergantung pada beberapa faktor, yang termasuk diantaranya yaitu usia, kesehatan secara keseluruhan, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan arthritis.

Obat-obatan untuk Rheumatoid Arthritis

Terdapat banyak obat-obatan rheumatoid arthritis yang tersedia untuk mengurangi nyeri sendi, bengkak, dan peradangan. Beberapa obat tersebut untuk mencegah atau meminimalkan perkembangan penyakit. Perlu diingat, obat-obat ini ada yang memerlukan resep dokter. Jadi Anda perlu konsultasikan dahulu dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsinya demi efektivitas dan keamanan.

Obat-obatan yang membantu mengurangi gejala arthritis, seperti nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan, antara lain:

    Obat anti-inflamasi penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen
    Penghilang rasa sakit topikal (dioleskan langsung ke kulit)
    Kortikosteroid, seperti prednison
    Obat penghilang rasa sakit golongan narkotika

Ada juga obat keras yang disebut disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARDs), yang bekerja dengan menghalangi atau menekan serangan sistem kekebalan tubuh pada sendi. Obat-obat tersebut antara lain:

    Plaquenil (awalnya digunakan untuk mengobati malaria)
    Obat penekanan kekebalan tubuh, seperti methotrexate, Imuran, dan Cytoxan
    Pengobatan Biologis , seperti Enbrel, Humira, Remicade, Orencia, Rituxan, dan Xeljanz
    Obat-obat lain, seperti Azulfidine dan Arava

Mengapa Istirahat dan Latihan Olahraga Sangat Penting untuk Rheumatoid Arthritis?

Keseimbangan antara istirahat dan olahraga sangat penting dalam mengobati rheumatoid arthritis. Sewaktu flare-up, yaitu memburuknya radang sendi, tindakan yang terbaik adalah untuk mengistirahatkan sendi yang meradang. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan sementara tongkat atau joint splints, yaitu perangkat yang digunakan agar sendi tidak dapat digerakkan.

Ketika peradangan sendi berkurang, program panduan olahraga diperlukan untuk mempertahankan fleksibilitas sendi dan memperkuat otot-otot yang mengelilingi sendi. Rentang gerakan olahraga harus dilakukan secara teratur untuk menjaga mobilitas sendi.

Kapan Tindakan Bedah Diperlukan untuk Rheumatoid Arthritis?

Ketika kerusakan sendi dari rheumatoid arthritis telah parah atau nyeri yang tidak bisa dikendalikan dengan obat-obatan, maka operasi mungkin menjadi pilihan untuk membantu memulihkan fungsi sendi yang rusak.

Dapatkah Rheumatoid Arthritis Disembuhkan?

Walaupun tidak ada obat untuk menyembuhkan rheumatoid arthritis, namun pengobatan dini dan agresif telah terbukti membantu mencegah kecacatan.

No comments:

Post a Comment